Salam bertemu kembali di hari keempat tantangan lomba menulis di blog selama 28 hari. Pertama-tama, tidak lupa saya panjatkan rasa syukur kehadapan Beliau karena atas karunialah saya tetap sehat dan semangat menjalani aktivitas terlebih lagi menjaga komitmen dan niat untuk mengikuti tantangan menulis ini. Semoga informasi yang saya bagikan kali ini bermakna dan menginspirasi pembaca.
Setahun sudah lamanya pandemi COVID-19 menerjang dunia khususnya Indonesia. Awal tahun lalu, seketika dunia lumpuh dengan munculnya Covid-19 yang pertama kali muncul di Wuhan, Cina. Tak terelakkan juga di Indonesia yang membawa perubahan besar di setiap tatanan kehidupan. Salah satu sektor yang paling besar terdampak yakni di sektor pendidikan. Wajah pendidikan Indonesia berubah drastis dari pembelajaran yang biasa berlangsung dengan tatap muka, serta merta menjadi pembelajaran jarak jauh/daring yang dikenal dengan PJJ (Pembelajaran Jarak jauh). Berbagai dilema pun muncul melalui penerapan sistem pembelajaran ini diantaranya seperti minimnya akses internet di beberapa daerah tertentu dan juga keterbatasan ekonomi orang tua siswa.
Pelaksanaan pembelajaran daring menuntut guru untuk meningkatkan atau meng-upgrade kompetensinya terutama dalam hal pengembanngan strategi dan media pembelajaran jarak jauh berbasis IT. Nah, berawal dari sini lah hasrat untuk mengeksplorasi ilmu dan meningkatkan literasi digital mulai tumbuh. Pandemi ini telah mendesak para pendidik untuk mendalami dunia digital agar menjadi pendidik yang produktif, kreatif dan inovatif demi meningkatkan mutu pembelajaran jarak jauh. Semenjak pandemi ini melanda, saya yang memiliki beban dan tanggung jawab moral untuk tetap memberikan layanan pendidikan di tengah pandemi covid-19 telah mengikuti berbagai diklat, workshop ataupun webinar secara online. Berbagai ilmu yang telah saya dapatkan melalui kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung diaplikasikan dalam proses pembelajaran daring saya.
Sedang mengikuti webinar online. Image source: www.freepik.com |
Dalam hal ini, pandemi ini telah memberikan pelajaran berharga kepada saya. Pertama, selalu bersyukur atas apa yang telah terjadi karena pasti ada hikmah di balik setiap peristiwa. Contohnya saya mulai berliterasi digital dengan mengikuti berbagai diklat/workshop untuk meningkatkan kemampuan IT saya. Di sinilah saatnya saya berkreasi dan berinovasi dengan menggunakan IT agar bisa meningkatkan kualitas pembelajaran walaupun masih di tengah pandemi. Kedua, saya perlu banyak belajar dalam mengelola emosi. Dalam artian, saya harus benar-benar menjadi pendidik yang bisa mendidik dengan hati dan memiliki empati yang tinggi terhadap peserta didik saya. Beragam permasalahan yang saya temui pada anak didik saya dan di sini saya perlu melatih kesabaran dan kepedulian terhadap mereka.
Demikianlah sharing saya pada tantangan hari keempat ini. Semoga bacaan ini memberikan informasi yang berharga.
Ditulis oleh Ni Made Wahyu Supraba Wathi, guru bahasa Inggris SMAN 1 Kubu, Karangasem, Bali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar