Selasa, 12 Oktober 2021

LOKAKARYA PERDANA CGP


Lokakarya 0 PGP Angkatan 4 Karangasem 


     Mentari telah menyinari pagiku dan sekaligus sebagai alarm untuk memulai hari-hariku. Hari ini tepatnya tanggal 11 Oktober 2021 merupakan langkah awal dalam perjalanan panjang Pendidikan Guru Penggerak  Angkatan 4 kabupaten Karangasem. Dengan persiapan yang telah kulakukan, tepat pukul 06.40 wita, aku berangkat ke tempat lokakarya bersama bapak Kepala Sekolah. Lokakraya tersebut diadakan di SMP Negeri 4 Bebandem. 
       Ini namanya Lokakarya 0 atau perdana dalam pendidikan guru penggerak. Tetapi, yang kutanyakan mengapa pelaksanaanya di sekolah bukannya di hotel seperti yang aku tahu sebelumnya? Begitu kami tiba di lokasi sekitar pukul 07.45, ternyata panitia belum ada padahal kegiatan dijadwalkan mulai pukul 08.00. Wah, akhirnya kami harus menunggu lama bersama dengan peserta lainnya. Setelah hampir 25 menit menunggu, akhirnya panitia pun datang. Dengan segala keterbatasan baik itu terkait tempat, sarana dan media pendukung, akhirnya kegiatan Lokakarya Perdana PGP angkatan 4 dibuka oleh Kadisdik kabupaten Karangasem. Setelah ditelusuri, ternyata kegiatan lokakarya ini belum dirancang dengan matang alias mendadak. Seharusnya setiap lokakarya untuk PGP diselenggarakan di hotel yang lengkap dengan sarana dan media pendukung lainnya. Dengan demikian semua pihak yang mengikuti merasa aman dan nyaman. 
    Dalam kegiatan lokakarya ini, ada beberapa pihak yang dilibatkan seperti CGP (calon guru penggerak), PP (pengajar praktik), kepala sekolah yang gurunya mengikuti PGP (pendidikan guru penggerak), dinas pendidikan kabupaten dan provinsi dan tentunya P4TK dari kementrian. Ada 53 CGP dari tingkat TK sampai SMA/SMK dengan 10 pengajar praktik. Setiap pengajar praktik mendampingi 5 sampai 6 orang CGP. Nah, 53 CGP itu dibagi menjadi beberapa kelompok. Di sini dibagi menjadi 5 kelompok. 
         Setelah kelompok terbentuk dengan masing-masing didampingi oleh PP, kegiatan lokakarya pun dimulai. Adapun agenda lokakarya yang dapat kurangkum diantaranya dimulai dari: 

1. Pembukaan lokakarya 
       Sesi ini berisi sambutan dan paparan dari Kadisdik dan juga P4TK yang didampingi oleh pengajar praktik. Paparan tersebut terkait pelaksanaan Program Pendidikan Guru Penggerak yang akan berlangsung selam 9 bulan. Selama 9 bulan, CGP akan mengikuti pelatihan daring, lokakarya dan pendampingan. CGP akan belajar bersama fasilitator dalam pelatihan daring dan PP yang akan memandu lokakarya dan melaksanakan PI (pendampingan individu). Lokakarya ini merupakan orientasi bagi CGP dan Kepala Sekolah untuk dapat memaksimalkan perannya dalam Program PGP demi kemajuan sekolah. 

2. Games Perkenalan Diri 
    Ini merupakan permainan perkenalan diri untuk semua peserta yang tujuannya untuk saling mengenal. Sayangnya, agenda ini tak dapat dilaksnakan karena tempat dan sarana yang tidak mendukung. Jika lokakarya ini diadakan di hotel yang lengkap dengan fasilitasnya, kegiatan ini akan sangat seru. Akhirnya, hanya ada perkenalan biasa dari CGP, Kepala Sekolah dan juga PP di masing-masing kelompok. 

3. Kesepakan Kelas 
        Sesi ini penting untuk dilaksanakan agar kegiatan dapat berlangsung dengan baik ke depannya. PP memandu jalannya diskusi yang akan melahirkan kesepakan kelas yang nantinya dipatuhi oleh CGP agar kegiatan berjalan lancar dan nyaman untuk semua peserta. Adapun kesepakan kelas yang berhasil dibangun diantara CGP yakni: 
  • Hadir tepat waktu
  • Selalu menjaga kebersihan kelas 
  • Menjalankan Prokes dengan disiplin 
  • Saling memotivasi dan kolaborasi diantara CGP 
  • Saling bertukar ide/pendapat dalam diskusi



4. Harapan dan Kekhawatiran 
      Sesi ini merupakan penyampaian harapan dan kekhawatiran dari CGP dan juga Kepala Sekolah. Harapan yang  dimaksud terkait sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang akan didapat selama PGP, proses belajar dan hal-hal lain yang mempengaruhi proses belajar selama pendidikan. Sedangkan, kekhawatiran meliputi hal-hal yang para CGP harapkan tidak terjadi selama mengikuti program. 
     Setiap orang baik CGP maupun Kepala Sekolah di masing-masing kelompok menceritakan 2 harapan dan 2 kekhawatiran mereka selama mengikuti PGP. Kemudian akan disimpulkan menjadi 3 harapan dan 3 kekhawatiran untuk masing-masing kelompok. Setelah itu, perwakilan dari masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya yang berupa 3 harapan dan 3 kekhawatiran. Berikut rangkuman harapan dan kekhawatiran kami sebagai CGP:
     1) Harapan 
  • Memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan tentang desain pembelajaran bermakna dan menyenangkan yang berpusat pada siswa yang nantinya bisa melahirkan Profil Pelajar Pancasila. 
  • Bisa mengimplementasikan segala pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang diperoleh saat mengikuti pendidikan kepada siswa, rekan guru ataupun pihak terkait sehingga bisa menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih baik di sekolah. 
  • Bisa mengikuti program dengan lancar yang didukung oleh kondisi kesehatan tanpa ada halangan apapun sampai di akhir pendidikan. 
    2) Kekhawatiran 
  • TUPOKSI sebagai guru/pendidik terabaikan. Mengingat padatnya program yang akan dijalani selama 9 bulan, ada kekhawatiran dari CGP terhadap peran yang dijalani sebagai guru yang bertugas mengajar dan mendidik. Kami khawatir tugas-tugas sekolah nantinya bisa terbengkalai jika tidak cerdas mengatur waktu. 
  • Kurangnya dukungan/motivasi dari pihak-pihak yang terlibat seperti dari rekan guru, siswa dan bahkan komite. Program ini akan melibatkan pemangku kepentingan sekolah, kami khawatir setiap program yang kami jalankan tidak mendapat dukungan atau kurangnya kolaborasi antara rekan sejawat dan siswa. 
  • Kondisi fisik/kesehatan yang tidak selalu mendukung pada setiap pelaksanaan program pendidikan. Kami khawatir dalam rentang waktu 9 bulan, kesehatan/kondisi fisik terganggu misalnya sakit sehingga tidak bisa menyelesaikan tugas-tugas dengan tepat waktu. 


5. Perjalanan CGP 
        Pada sesi ini, PP terlebih dahulu menyampaiakn informasi mengenai peta perjalanan Calon Guru Penggerak selama 9 bulan. CGP akan menuntaskan 3 paket modul yakni Modul 1 yang terdiri dari modul 1.1, 1.2, 1.3 dan 1.4, Modul 2 terdiri dari modul 2.1, 2.2 dan 2.3 dan terakhir modul 3 terdiri dari modul 3.1, 3.2 dan 3.3. Dengan demikian, total ada 10 modul. Setiap paket modul harus bisa diselesaikan dalam waktu 2 bulan sehingga 3 paket modul harus selesai dalam waktu 6 bulan. Setiap bulan CGP akan mengikuti lokakarya yang didampingi oleh PP. Seminggu sebelum lokakarya, PP akan melakukan PI yakni pendampingan individu. PP akan mendatangi sekolah dimana CGP bertugas dan mengobsevasi proses belajar, berdiskusi tentang tantangan dan strategi penerapan materi-materi PGP di sekolah. 
     Setelah itu, diskusi kembali dilaksanakan. PP meminta CGP untuk menentukan strategi dalam mencapai tujuan pembelajaran dan mengidentifikasi pihak-pihak yang mendukung pelaksanaan pendidikan. Sementara itu, PP meminta Kepala sekolah untuk menentukan strategi dalam membantu mewujudkan transformasi pendidikan di sekolah dan juga dukungan apa yang diberikan untuk CGP dalam melaksanakan program. Nah, adapun strategi dan identifikasi dukungan yang bisa kurangkum diantaranya: 
1) Strategi mencapai Tujuan Pembelajaran 
  • Mengatur waktu antara tugas sekolah dan peran sebagai CGP dan berusaha untuk disiplin menjalaninya. 
  • Berusaha untuk memahami materi dan mengerjakan tugas dengan maksimal. 
  • Menjalin komunikasi yang efektif dan kolaborasi dengan pihak-pihak yang terlibat seperti Kepala Sekolah, rekan guru, siswa dan juga komite. 
2). Pihak yang mendukung 
  • Keluarga 
  • Kepala Sekolah 
  • Rekan guru 
  • Siswa 
  • Komite 
  • PP dan CGP lainnya
6. Komitmen Bersama 
        Pada sesi ini, CGP harus menuliskan komitmen dan membacakannya. Adapun komitmen saya dalam mengikuti program PGP ini yaitu: 
  • Berkomitment untuk disiplin mengikuti setiap kegiatan selama pendidikan. 
  • Berkomitmen untuk menyelesaikan tugas semaksimal mungkin. 
  • Berkomitment utuk selalu berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pihak-pihak yang terlibat dan dengan sesama CGP dan PP. 
  • Berkomitmen untuk menyelaraskan tugas sekolah dengan peran sebagai CGP. Hal ini berarti tidak akan meninggalkan tugas-tugas sekolah seperti mengajar dan mendidik. 
7. Refleksi Diri 
        Ini adalah sesi terakhir dalam lokakarya. Refleksi merupakan salah satu komponen penting bagi guru penggerak. Setiap akhir kegiatan, selalu ada refleksi dari apa yang telah dilakukan ataupun apa yang telah dirasakan. Hal ini sangat penting sebagai proses pengembangan diri menjadi lebih baik. Adapun refleksi yang saya ungkapkan yakni: 
            "Setelah mengikuti rangkaian kegiatan belajar pada lokakarya perdana ini, saya sebagai CGP merasa sangat penting untuk mengimplementasikan apa yang didapat selama lokakarya ini. Begitu banyak pengetahuan dan pengalaman baru yang saya peroleh yang nantinya bisa saya terapkan selama proses pendidikan. Dan yang paling utama, saya harus tekun dan disiplin mengikuti program agar harapan dan tujuan pembelajaran bisa tercapai dan menghapus kekhawatiran dengan selalu menjaga komitmen."





SALAM GURU PENGGERAK! 
SALAM MERDEKA BELAJAR! 

Selasa, 05 Oktober 2021

HARI GURU SEDUNIA 2021

 Selamat Hari Guru Sedunia 



    Tanggal 5 Oktober diperingati sebagai hari guru sedunia. Hari Guru Sedunia atau World Teachers's Day dicetuskan UNESCO untuk menghargai jasa guru di seluruh dunia. Sejarah singkat lahirnya hari Guru Sedunia dimulai ketika pada tanggal 5 Oktober 1966, UNESCO/ILO menggelar konferensi antar pemerintah di Paris, Prancis. Selanjutnya di akhir konferensi, perwakilan UNESCO dan ILO menandatangani Rekomendasi Konferensi yang berisi tentang meriwayatkan hak, tanggung jawab guru dan berbagai aspek profesi guru di seluruh dunia. Selanjutnya, pada tanggal 5 Oktober 1994, UNESCO menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Guru Sedunia. 
    Hari Guru Sedunia bertujuan memperingati ulang tahun penandatanganan Rekomendasi UNESCO/ILO 1966 tentang status guru yang menetapkan tolak ukur hak dan tanggung jawab guru, standar untuk persiapan awal dan pendidikan lebih lanjut, rekrutmen, pekerjaan serta kondisi belajar mengajar. Saat Pandemi Covid-19 ini, hari guru sedunia 2021 menitikberatkan pada dukungan yang diperlukan guru untuk berkontribusi penuh pada proses pemulihan pendidikan yang sejalan dengan tema Teachers at the Heart of Education Recovery yang berarti "Guru di Jantung Pemulihan Pendidikan". 
    Di tengah perjuangan melawan pandemi, tugas mulia guru sebagai garda terdepan dalam pendidikan meliputi penyediaan pembelajaran jarak jauh, pembelajaran pada PTM terbatas, serta pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran yang efektif.  Hari Guru Sedunia 2021 akan memperhatikan dampak pandemi terhadap pendidikan serta langkah-langkah yang perlu diambil untuk memastikan bahwa guru sebagai tenaga pengajar dan pendidik mengembangkan potensinya secara penuh dalam proses pemulihan pandemi. 


SELAMAT HARI GURU SEDUNIA UNTUK SEMUA GURU HEBAT DI SELURUH DUNIA. 


Berikut persembahan kecil saya dalam wujud tulisan artikel populer yang sudah berhasil terbit di majalah dan buku antologi.