Rabu, 24 Januari 2024

LITERASI BALITAL III TP 2023/2024

 LITERASI BALITAL III TP 2023/2024



Silakan baca pilihan artikel/berita berikut: 








Setelah membaca pilihan artikel/berita tersebut, berikan pendapat/komentar/penilaian/analisis dari fenomena/peristiwa tersebut! Selanjutnya, kreasikan dalam produk berbentuk karya digital! 

Kamis, 18 Januari 2024

Makna Nama dan Logo Komunitas Belajar SMA Negeri 1 Kubu

 Makna Nama dan Logo Komunitas Belajar SMA Negeri 1 Kubu 




Makna Nama Komunitas 

KREATIF adalah sebuah komunitas belajar yang dibentuk dengan tujuan utama untuk mereformasi pendidikan melalui pendekatan aktif dan inovatif. Komunitas ini berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang merangsang kreativitas, pemikiran kritis, dan kolaborasi di antara anggotanya. 

Transformasi edukasi bermakna SMA Negeri 1 Kubu siap menjadi agen perubahan dalam menghadapi tantangan-tantangan pendidikan modern. Transformasi edukasi mencakup pengenalan dan implementasi metode-metode baru, teknologi, dan pendekatan pembelajaran yang lebih efektif. Aktif dalam pembelajaran dalam hal menciptakan, berpartisipasi, dan mengembangkan pemahaman setiap anggota komunitas. Kegiatan diskusi, proyek kolaboratif, dan pengalaman langsung adalah bagian integral dari kegiatan belajar di dalam komunitas ini. Inovasi menjadi landasan utama dalam setiap aspek kegiatan. Komunitas ini mendorong anggotanya untuk berpikir kreatif, mencari solusi baru, dan menerapkan ide-ide inovatif dalam menangani permasalahan pendidikan. 

Komunitas belajar ini diharapkan mampu menjadi katalisator perubahan dalam dunia pendidikan, mempersiapkan generasi masa depan untuk menghadapi tantangan global dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan serta berdaya saing berlandaskan visi sekolah yang CERDAS BERKARAKTER DAN BERBUDAYA. 


Makna Logo Komunitas 

Menggambarkan buku yang terbuka dengan halaman-halaman yang mengembang seperti sayap yang melambangkan kebebasan pengetahuan, eksplorasi dan perkembangan pendidikan yang harus terus diikuti. Di atas buku berisi pena inovatif yang memiliki ujung yang berbentuk ikon inovatif, seperti lampu pijar atau simbol teknologi  yang menggambarkan semangat berkreasi dan  berinovasi untuk kemajuan dalam pembelajaran. 





Expressions for starting, continuing and ending a transactional conversation

 Expressions for Starting, Continuing and Ending a Transactional Conversation




1. Expressions for starting a transactional conversation:

“Could I have a moment of your time?”
“Excuse me, I need your assistance.”
“I was wondering if you could help me.”

Example of the use of expressions in a conversation:
A: "Excuse me, I need your assistance. Could you help me find the electronics section?"
B: "Of course, it's on the second floor."

2. Expressions for continuing a transactional conversation:

“Could you tell me more about that?”
“That’s interesting, could you explain further?”
“I see, and what happens next?”

Example of the use of expressions in a conversation:
A: "The electronics section has a wide range of products."
B: "That's interesting, could you explain further?"
A: "Sure, we have everything from laptops to home appliances."

3. Expressions for ending a transactional conversation:

“Thank you for your help.”
“I appreciate your assistance.”
“That’s all I needed to know, thank you.”

Example of the use of expressions in a conversation:
A: "You can find the laptops in aisle 5."
B: "That's all I needed to know, thank you."


Here are another examples of expressions for starting, continuing, and ending a transactional conversation:

1. Expressions for starting a transactional conversation:

“I’d like to discuss something with you.”
“May I ask for your help with something?”
“Could we talk about…?”

Example of the use of expressions in a conversation:
A: "May I ask for your help with something? I'm having trouble understanding this report."
B: "Sure, I'd be happy to help. What part are you having trouble with?"

2. Expressions for continuing a transactional conversation:

“Can you elaborate on that?”
“What do you mean by…?”
“Could you clarify…?”

Example of the use of expressions in a conversation:
A: "The data in the report is inconsistent."
B: "Can you elaborate on that? Which part of the data is inconsistent?"
A: "The sales figures for the last quarter don't match our records."

3. Expressions for ending a transactional conversation:

“I’m glad we could discuss this.”
“Thank you for your time.”
“Let’s talk again soon.”

Example of the use of expressions in a conversation:
A: "I see, we'll have to look into that discrepancy. Thank you for bringing it to my attention."
B: "I'm glad we could discuss this. Let's talk again soon."

Here's a sample conversation incorporating expressions for starting, continuing, and ending a transactional conversation:

A. Example 1 


Starting:
Customer: Good morning. I hope you're doing well. I'm interested in purchasing a new smartphone, and I wonder if you could help me with that.

Salesperson: Good morning! I'm doing well, thank you. Of course, I'd be happy to help you find the perfect smartphone. What specific features are you looking for?

Continuing:
Customer: I'm looking for a phone with a good camera and long battery life. Can you show me what options you have?

Salesperson: Absolutely! We have several models that meet those criteria. For example, the XYZ model has a high-resolution camera and an impressive battery life. Let me show you.

Customer: That sounds great. What about the warranty and any ongoing promotions?

Salesperson: Good question! All our phones come with a standard one-year warranty, and we currently have a promotion where you can get [specific offer] with your purchase.

Ending:
Customer: Thank you for your help. I'll consider my options and get back to you.

Salesperson: You're welcome! If you have any more questions or if there's anything else I can assist you with, feel free to come back anytime.

Customer: I appreciate the information. I'll think about it and reach out if I have more questions.

Salesperson: No problem at all. Take your time, and don't hesitate to contact us if you need further assistance. Have a great day!


B. Example 2

Starting Expressions:
Dian: “May I ask for your help with something, Rico? I’m having trouble deciding which university to attend.”

Rico: “Of course, Dian. I’d be happy to help. What universities are you considering?”

Continuing Expressions:
Dian: “I’m considering either the University of Indonesia or Gadjah Mada University.”

Rico: “That’s interesting. Can you elaborate on that? What are the factors you’re considering?”

Dian: “Well, I’m looking at the quality of the programs, the location, and the campus culture.”

Rico: “I see, and what happens next? Have you visited both campuses?”

Dian: “Yes, I have. Both campuses have their own unique appeal. It’s a tough decision.”

Rico: “What do you mean by ‘unique appeal’? Could you clarify?”

Ending Expressions:
Dian: “Yes, it’s not easy. But discussing it with you has helped me think through it.”

Rico: “I’m glad we could discuss this. Let’s talk again soon, maybe you’ll have made a decision by then.”

Dian: “That sounds like a plan. Thank you for your time, Rico.”

Rico: “You’re welcome, Dian. I’m always here to help.”


Dalam percakapan transaksional, ekspresi memulai (starting), mempertahankan (continuing), dan menyimpulkan (ending) sangat penting. Berikut adalah penjelasannya:

1. Ekspresi Memulai (Starting): Ekspresi ini digunakan untuk memulai percakapan atau topik baru. Contoh ekspresi memulai adalah “Halo, apa kabar?”, “Saya ingin berbicara tentang…”, atau “Bisakah kita membahas…?” Tujuannya adalah untuk membuka jalur komunikasi dan menetapkan topik percakapan.

2. Ekspresi Mempertahankan (Continuing): Ekspresi ini digunakan untuk menjaga aliran percakapan dan menunjukkan bahwa Anda masih terlibat dalam diskusi. Contoh ekspresi mempertahankan adalah “Itu menarik, bisakah Anda memberi tahu lebih banyak?”, “Saya setuju, dan…”, atau “Oh, saya melihat, tetapi bagaimana jika…?” Tujuannya adalah untuk menjaga percakapan tetap berjalan dan mendorong pertukaran ide.

3. Ekspresi Menyimpulkan (Ending): Ekspresi ini digunakan untuk menutup percakapan atau topik dengan cara yang sopan dan efektif. Contoh ekspresi menyimpulkan adalah “Itu adalah diskusi yang bagus, terima kasih”, “Saya pikir kita telah membahas banyak hal hari ini”, atau “Mari kita lanjutkan ini lain waktu.” Tujuannya adalah untuk menutup percakapan dengan cara yang memuaskan dan menghargai waktu dan kontribusi setiap orang.
Menggunakan ekspresi-ekspresi ini dengan tepat dapat membantu siswa berkomunikasi dengan lebih efektif dalam bahasa Inggris. Selain itu, pemahaman dan penggunaan ekspresi-ekspresi ini juga dapat meningkatkan keterampilan menyimak dan berbicara siswa.

Senin, 01 Januari 2024

Sebuah Kisah di Awal dan di Penghujung Tahun 2023.

 

Seberkas Sinar di Hamparan Bunga-Bunga yang Tak Berseri. 

Sebuah kisah di awal dan di penghujung tahun 2023.



Kisah ini berawal di akhir tahun 2022 saat pergantian tahun yang secara populer dirayakan dengan penuh hingar bingar di setiap sudut tempat untuk menyambut matahari tahun  baru yakni 2023. Malam itu, di rumah keluarga kecilku tinggal, keceriaan tahun baru bersinar. Di langit malam yang cerah, bulan dan bintang-bintang bersinar seakan-akan memancarkan karunia yang indah. 



Ditemani oleh gemerlap lampu hiasan, letupan dan kilatan kembang api tahun baru, aku merenung sambil memandangi langit malam. Suamiku dan anak semata wayangku, Radeva, bersiap-siap untuk merayakan pergantian tahun di depan rumah. Kala itu, di tengah gemerlap malam tahun baru, di saat detik-detik pergantian tahun, aku menutup mata dan memanjatkan doa dan harapan yang tulus, "Tuhan, terima kasih atas semua anugerah dan pencapaian yang telah Engkau berikan selama tahun ini. Kini, di penghujung tahun, aku berdoa dan berharap agar keluargaku selalu diberkati dengan kesehatan, kebahagiaan, dan keberlimpahan. Semoga tahun yang akan datang membawa kebahagiaan baru bagi kami. Jadikan tahun 2023 sebagai lembaran baru yang penuh makna dan keceriaan bagi kami semua."




Aku membayangkan perjalanan hidupku dan keluarga kecilku dalam tahun yang akan datang, penuh dengan tawa, canda, dan pencapaian baru. Kembang api yang menari di langit yang cerah menjadi saksi bisu dari doa-doa dan harapan-harapan yang tersemat di hatiku dan keluargaku.

Mulailah lembaran hidupku di bulan Januari tahun 2023. Aku menjalani rutinitas seperti biasa sebagai seorang pendidik di SMA Negeri 1 Kubu. Tidak hanya doa dan harapan yang tulus untuk keluargaku tetapi juga untuk karirku sebagai guru yang selalu ingin belajar mengembangkan diri sebagai bekal menjalani profesiku. Aku ingin yang terbaik dalam memberikan layanan pendidikan untuk anak-anak didikku melalui kreativitas dan inovasi yang sesuai dengan perkembangan kodrat alam dan kodrat jaman mereka. Aku berharap di tahun 2023 ini, aku bisa berkarya dan berinovasi sebagai bagian dari gerakan tranformasi pendidikan di negeri tercinta ini. 



Hidupku pun berjalan di awal tahun seperti biasa. Akan tetapi, di pertengahan bulan Januari hal mengejutkan tak terduga menghampiri keluargaku. Kala itu, kami bertiga pulang dari acara keluarga di Buleleng. Radeva, sang buah hati yang ceria, mendadak demam setelah pulang dari Buleleng. Awalnya dianggap sebagai demam biasa, namun suhu tubuh Radeva yang tidak kunjung normal membuat aku dan suamiku cemas. Akhirnya aku bawa anakku ke dokter dan tiada kukira Radeva harus dirawat inap di rumah sakit. Oh, My God...!! Sebuah pukulan yang mengejutkan di awal tahun, buah hati kami tiba-tiba demam dan harus dirawat di rumah sakit. 

Aku dan suamiku sangat bersedih terutama saat melihat Radeva harus mengalami beberapa kali tes darah dan perawatan yang tak terbayangkan sebelumnya. Wajah kecil Radeva yang lemah dan mata kecilnya yang penuh ketakutan menciptakan bayang-bayang kesedihan yang menghantuinya. Ternyata setelah beberapa hari, dokter menyimpulkan kalau Radeva awalnya kena DB dan selanjutnya menghidap Tipes. Begitu down rasanya ketika menjalani hari-hariku selama semingggu di rumah sakit menunggui kesayangannku tergolek lemah. 


Saat Radeva terbaring sakit, tugas-tugas sekolah terpaksa harus terabaikan. Tanggung jawabku sebagai guru dan pembelajar yang ingin selalu bersemangat menjadi taruhannya. Aku merasa terjebak di antara dua dunia yang saling bertentangan, antara tugas profesional dan peran ibu yang menyentuh hati.
Meski Radeva akhirnya sembuh dan kembali ke sekolah, kejadian itu meninggalkan bekas yang mendalam padaku. Kecemasan akan kesehatan Radeva terus menggelayuti dan Aku merasa diriku selalu dalam cangkang kekhawatiran yang tak terlupakan. Selanjutnya, kehidupan keluarga dan karirku pun kembali berputar. 

Beberapa bulan berlalu, Radeva kembali sakit dengan gejala yang membuat aku dan suamiku cemas. Radeva terlihat muntah-muntah dan harus dibawa ke dokter spesialis. Kehidupan yang seharusnya penuh keceriaan terasa dipenuhi dengan ketidakpastian dan kekhawatiran akan kesehatan anakku. Namun, Aku sebagai seorang ibu yang kuat, harus terus berusaha menjaga semangat keluargaku. Meskipun konflik kesehatan Radeva menguji ketahananku, Aku bersama suamiku tetap saling mendukung dan berusaha memberikan kekuatan dan keyakinan pada Radeva.

Oh, tidaak..!😖😰 Kemudian, sekitar bulan September bisul yang muncul di siku lengan Radeva menjadi babak baru konflik kesehatan Radevaku. Kali ini, rasa sakit yang dialami Radeva lebih intens, membuatnya harus absen selama lebih dari seminggu dari sekolah dan meresahkan. Aku dan suamiku mencoba menjaga kebahagiaan Radeva, tetapi kecemasan tentang kesehatannya terus menyelimuti keluargaku. 

Setelah, Radeva sembuh dari bisulnya dan bisa bersekolah lagi. Aku kembali fokus pada profesiku dan mencoba kembali berdidikasi untuk sekolahku dan di dunia pendidikan. Beberapa karya dan aktivitas berhasil kulakoni sebagai bentuk totalitasku sebagai guru. 

Berselang beberapa bulan, di awal bulan Desember dan akan menuju penghujung tahun 2023, babak baru kehidupanku kembali muncul. Konflik kembali menghampiri tatkala suamiku tiba-tiba jatuh sakit. Awalnya suamiku hanya menderita bisul di bahu kanannya, ternyata akibat dampak alergi pain killer yang diberikan dokter di sebuah klinik di tempat kami tinggal, rasa sakit di sekitar dada dan sesak napas yag hebat tak bisa tertahankan. Dengan segera, suamiku dilarikan ke rumah sakit di Buleleng untuk mendapat penanganan medis yang lebih intensif. 

Tanpa terduga dan membuatku syok berat ketika dokter di rumah sakit tersebut menyatakan jika suamiku memiliki kadar gula yang sangat tinggi. Kadar gula yang melonjak tersebut sudah lumayan lama dalam tubuh suamiku hingga sudah merembet dan mempengaruhi daya kerja organ-organ tubuh lainnya, salah satunya jantung. Dengan raut wajah yang mencoba meyakinkanku, Dokter spesialis penyakit dalam berkata, "Bu, suami ibu sepertinya sudah lama menghidap kadar gula dan terbukti hasil cek lab tentang tes diabet terlihat melampui batas normal. Jadi, langkah pertama yang saya harus ambil yakni saya harus menangani alergi obat di tubuh Bapak. Selanjutnya, saya harus menurunkan kadar gula Bapak dan harus juga tetap berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung." Mulai saat itu, suamiku ditangani dua dokter spesialis dan dirawat intensif di ruang HCU.  

Seketika tubuh dan pikiranku melemas mendengar pernyataan dokter tentang kondisi suamiku. Ya, Tuhan, inikah titik kulminasi hidupku yang kedua setelah aku kehilanagn bayiku 4 tahun silam???😭😭 Bekas luka di hatiku masih tersisa ketika mengingat kepergian bayiku, sekarang cobaan tersebut menghujaniku kembali. Bagaimana aku bisa menguatkan dan menjaga kesabaranku setelah ujian datang bertubi-tubi bak rollercoaster?😰

Aku berpikir mungkin inilah puncak konflik hidupku yang kedua, di mana kebahagiaan yang diharapkannya di sepanjang tahun 2023 berubah menjadi serangkaian ujian yang terus mendera keluargaku. 



Kisah yang kelam ini tidak hanya melibatkan kesehatan anak dan suami tercinta, tetapi juga meruntuhkan pondasi kebahagiaan dan keamanan yang telah lama diupayakan. Dalam cobaan ini, Aku harus menemukan kekuatan dan tekad untuk terus menjalani hidup, menjaga keluargaku, dan mencari secercah harapan di tengah-tengah hamparan bunga yang tampak tak berseri. 

Aku telah dihadapkan pada konflik yang mendalam antara harapan dan kenyataan, kekuatan dan kerapuhan, serta antara tanggung jawab profesi dan komitmen keluarga. Ini memang benar-benar realitas kehidupan yang harus aku jalani. Betapa pun aku berusaha mengupayakan kehidupan yang mulus tanpa tantangan, tapi Aku sadari ternyata semua telah tergariskan oleh-Nya dan Aku hanya bisa menjalaninya dengan penuh kesabaran. Jika aku lulus dalam setiap ujian dan cobaan, aku akan menjadi semakin kuat seperti batu karang yang kuat dan kokoh meskipun hantaman ombak dan gelombang badai di laut lepas. 


Hikmah dari kisahku ini adalah bahwa hidup selalu penuh ujian, dan kadang-kadang cobaan datang bertubi-tubi. Namun, dengan ketabahan, kasih sayang, dan keyakinan, aku dan keluargaku dapat melewati badai dan menemukan sinar di ujung jalan. Meski dihantui kesedihan, kebahagiaan sejati dapat ditemukan dalam kasih sayang dan kebersamaan keluarga. 

Kisahku ini menjadi cerminan bagi keluargaku untuk merenung pada akhir tahun 2023. Meski kehidupan kita terkadang dipenuhi bayangan kesedihan dan tantangan, seperti hamparan bunga yang tampak tak berseri, masih ada seberkas sinar harapan diantaranya. Aku mulai menguatkan keyakinanku untuk tetap teguh dan bersyukur karena setiap peristiwa ada hikmah yang berharga di balik semua itu. 

Dalam keberanian menghadapi ujian hidup, aku dapat menemukan hikmah bahwa cinta dan kebersamaan keluarga adalah penawar terbaik di saat-saat sulit. Terkadang, kebahagiaan sejati tidak ditemukan dalam pencapaian atau kesuksesan semata, melainkan dalam kemampuan kita untuk saling mendukung dan bersama-sama menghadapi liku-liku kehidupan.

Refleksi ini mengajakku untuk membuka lembaran baru di buku kehidupan tahun 2024 dengan hati yang penuh harapan dan keberanian. Melalui setiap tantangan, aku akan terus mencari cahaya di tengah bayangan, menjadikan setiap langkah sebagai pelajaran berharga, dan memperkuat ikatan dengan orang-orang tercinta.