Rabu, 31 Agustus 2022

Pengenalan Ekstrakurikuler KIR

 

1. Apa itu ekstrakurikuler KIR? 

Kelompok Ilmiah Remaja (disingkat KIR) merupakan kelompok remaja yang melakukan serangkaian kegiatan untuk menghasilkan suatu karya ilmiah. KIR merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang sifatnya terbuka bagi para remaja yang ingin mengembangkan kreativitas, ilmu pengetahuan, dan teknologi pada masa kini maupun masa yang akan datang. 

2. Sejarah KIR

Youth Science Club (disingkat YSC) awalnya dibentuk bagi remaja yang berusia 12-18 tahun oleh UNESCO pada tahun 1963, tetapi pada tahun 1970 batasan usia tersebut diubah menjadi 12-21 tahun. Di Indonesia, Youth Science Club dikenal dengan nama Kelompok Ilmiah Remaja yang terbentuk atas inisiatif remaja Indonesia itu sendiri. Pembentukannya diawali pada tahun 1969 saat koran Harian Berita Yudha membentuk Remaja Yudha Club (RYC). Selanjutnya, setelah difasilitasi oleh LIPI dan mengalami perkembangan, maka Remaja Yudha Club (RYC) berubah menjadi Kelompok Ilmiah Remaja. Istilah ini masih digunakan hingga saat ini, dan masih aktif dilaksanakan di berbagai sekolah di seluruh Indonesia. Kelompok Ilmiah Remaja pertama dan tertua di Indonesia adalah Kelompok Ilmiah Remaja Jakarta Utara (KIRJU) yang berdiri sejak 11 Maret 1982. Sekretariat KIRJU berada di Gedung Auditorium lantai 2 Gelanggang Remaja Jakarta Utara.

3. Tujuan 

Mengembangkan sikap ilmiah, kejujuran dalam memecahkan gejala alam yang ditemui dengan kepekaan yang tinggi dengan metode yang sistematis, objektif, rasional dan berprosedur sehingga akan didapatkan kompetensi untuk mengembangkan diri dalam kehidupan. Sedangkan tujuan secara umum adalah untuk mengembangkan bakat, dan minat siswa pada kegiatan ilmiah. 

4. Manfaat 

1. Membangkitkan rasa ingin tahu terhadap fenomena alam yang berhubungan dengan iptek

2.   Meningkatkan daya nalar terhadap fenomen-fenomena alam

3. Meningkatkan daya kreasi dan daya kreatif serta daya kritis

4. Menambah wawasan terhadap iptek

5. Meningkatkan keterampilan menguasai iptek

6.   Meningkatkan minat baca terhadap iptek

7. Memperluas wawasan komunikasi melalui pengalaman diskusi, debat dan presentasi ilmiah

8. Mengenal cara-cara berorganisasi

9. Sebagai wahana untuk menempa kematangan sikap dan kepribadian

10. Mengenal sifat-sifat ilmiah, jujur, optimis, terbuka, pemberani, toleransi, kreatif, kritis, dan skeptis

11. Sebagai ajang uji coba prestasi dan prestise

12. Membuka kesempatan untuk mendapatkan prioritas melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar