Tiada yang tau kapan hawa ini akan memudar
Semesta yang terselimut pandemi
Tlah mengoyak rupa tanah air ini
Stagnansi terjelma di setiap zona
Tak terelakkan …
Roman pendidikan hilang kemudi
Tergempar …
Sgalanya berpaling haluan
Namun, kutetap bangkit dan berjuang
Gempuran ini takkan memadamkan
Sang guru tuk melenyapkan degradasi pengetahuan dan moral
Penggalan puisi di atas merupakan goresan hati penulis sebagai pendidik di tengah hantaman pandemi Covid-19 yang sudah hampir 12 bulan melanda negeri ini. Tiada yang bisa memastikan kapan wabah ini berakhir. Pandemi ini telah melumpuhkan segala sektor kehidupan tak terkecuali pendidikan. Sistem pendidikan harus beralih dari dunia nyata ke dunia maya yang diistilahkan dengan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).
Hal tersebut dikuatkan oleh terbitnya Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa darurat penyebaran Corona Virus Desease (Covid-19). Ini diberlakukan di awal tahun ajaran baru ini. Lebih dari itu, setelah dikeluarkannya surat edaran tersebut, ada sedikit kelegaan bagi daerah yang berada di zona hijau yang diperbolehkan melaksanakan pembelajaran tatap muka. Tetapi, hal tersebut harus tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ketat. Ini tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) di empat kementerian yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Agama (Kemenag).
Akan tetapi, hanya sedikit daerah kabupaten/kota yang berada di zona hijau, selebihnya di zona kuning, oranye dan merah. Artinya, hampir seluruh peserta didik kembali mengikuti pembelajaran dari rumah (PJJ). Seperti yang penulis alami, daerahnya berada pada zona merah (berada di kabupaten Karangasem, Bali) yang tidak mungkin untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. Beragam dilema pun hadir menyertai pelaksanaan sistem pembelajaran daring ini, mulai dari kendala akses internet, keterbatasan ekonomi masyarakat dan yang paling dominan merosotnya motivasi belajar siswa.
Banyak guru dan orang tua siswa mengeluhkan adanya penurunan semangat dan motivasi belajar siswa selama mereka mengikuti pembelajaran daring. Kemungkinan besar disebabkan oleh kurangnya kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran jarak jauh. Guru harus mampu mendesain sebuah strategi/metode pembelajaran yang bervariasi dan tidak monoton untuk melenyapkan kebosanan siswa ketika mereka belajar dari rumah.
Saat ini, hal yang paling vital dilakukan oleh pendidik dalam pembelajaran di masa pandemi ini adalah memelihara semangat dan motivasi siswa agar kenyamanan mereka tetap terjaga. Berdasarkan pengalaman penulis yang telah melaksanakan pembelajaran jarak jauh di SMA Negeri 1 Kubu, penulis menemukan inti permasalahan mengapa banyak siswa tidak mengikuti proses pembelajaran. Terlepas dari hambatan akan akses internet (sinyal) dan kuota internet, ada hal utama di balik rendahnya semangat siswa yakni disebabkan oleh pembelajaran yang monoton. Penulis menyimpulkan bahwa jika pembelajaran dikemas dengan menarik dan menyenangkan, penulis yakin mereka akan tertarik untuk ikut belajar.
Demi terciptanya proses pembelajaran yang berkualitas, penulis berupaya meng-upgrade (meningkatkan) kompetensinya dalam hal pengembangan strategi dan media pembelajaran jarak jauh berbasis IT. Semua hal tersebut ditempuh untuk menciptakan pembelajaran jarak jauh yang bemakna, menyenangkan dan menggugah gairah siswa untuk belajar dari rumah.
Setelah menjalankan kebijakan pemerintah untuk menjalankan proses pembelajaran jarak jauh, penulis menemukan permasalahan utama. Permasalahan tersebut adalah siswa telah memiliki fasilitas pendukung pembelajaran seperti gawai/gadget dengan kuota internetnya dan didukung pula oleh jangkauan internet yang baik. Namun, mereka tetap enggan terlibat dalam pembelajaran daring. Nah, bagaimana solusi untuk permasalahan tersebut? Di sinilah penulis memainkan perannya sebagai kreator, inovator dan motivator dalam PJJ ini.
Sebagai kreator dan inovator, penulis menformulasikan sebuah metode pembelajaran daring yang dikenal dengan metode ABG. ABG merupakan akronim dari Animation, Blog dan Game.
- Animation
Animation yang dimaksud dalam metode ini yaitu pembuatan media pembelajaran berbasis animasi. Melalui platform Google Classroom, siswa distimulasi untuk menumbuhkan motivasi dan konsentrasi belajar mereka. Siswa dirangsang untuk bereksplorasi melalui media yang diberikan. Melalui stimulus yang diberikan kepada siswa, materi yang disuguhkan bisa memikat perhatian dan minat mereka dalam mengikuti pembelajaran. Dalam hal ini, penulis menstimulasi siswa dengan menyajikan berbagai video pembelajaran dalam bentuk animasi. Video pembelajaran animasi tersebut dirancang sendiri oleh penulis lewat channel YouTubenya yang diselaraskan dengan indikator kompetensi yang ingin dicapai di akhir pembelajaran. Video animasi ini dibuat dengan aplikasi berbasis web ataupun terpasang di android seperti Powtoon, Plotagon, Renderforest, Animaker, Biteable dan Animatron.
Penulis mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris tingkat SMA. Dalam pembelajaran bahasa Inggris, salah satu aspek keterampilan bahasa yang harus dikuasai siswa adalah keterampilan berbicara. Siswa diharapkan mampu bermonolog/berdialog sesuai dengan indikator yang ditentukan. Dalam video animasi yang diberikan, ditampilkan tokoh kartun yang sedang bermonolog/berdialog yang bisa dijadikan model/contoh bagi siswa.
- Blog
Blog merupakan website pribadi yang dimanfaatkan untuk berbagi informasi yang berupa postingan di dunia maya. Blog dikelola dan digunakan penulis selama PJJ berlangsung. Melalui blog ini, siswa bisa mengakses informasi belajar dan juga berbagi materi kapan dan di mana pun. Penulis memposting materi dalam bentuk teks, gambar dan juga soal/kuis online. Di Google Classroom, penulis mengunggah materi yang bisa diakses dan dibaca siswa di blog. Setelah siswa membuka dan membaca materi, mereka diminta membuat resume, menyampaikan pendapat ataupun bertanya di kolom komentar pada materi tersebut. Dengan demikian, pembelajaran lebih interaktif, efektif dan menyenangkan.
- Game
Saat pembelajaran, materi dalam bentuk teks (melalui blog) maupun video animasi (melalui YouTube) disajikan ke siswa. Setelah materi dibaca/disimak, pemahaman/pengetahuannya akan dievaluasi melalui kuis/game yang diikuti secara online. Ini akan membuat siswa lebih bersemangat dan termotivasi untuk mempelajari materi yang diberikan. Siswa di era sekarang sangat lekat dengan gawai. Sebagian besar waktu mereka dihabiskan hanya untuk bermain game online daripada belajar online. Nah, tidak salah penulis mencoba untuk mengevaluasi pembelajaran mereka melalui game.
Penulis telah membuat kuis/game dengan beragam aplikasi web seperti Kahoot, Quiziz, Educandy dan juga Wordwall. Namun, penulis lebih sering menggunakan Wordwall karena menyediakan beragam template menarik dan bersifat interactive dan printable. Penulis juga sudah merancang aplikasi game android yang bisa dipasang dan dimainkan siswa kapan pun.
Nah, itulah metode pembelajaran jarak jauh inovatif yang digunakan penulis demi membangkitkan semangat dan motivasi siswa. Selama diimplementasikan dalam pembelajaran daring, ada peningkatan motivasi dari siswa meskipun masih belum maksimal karena masih ada siswa yang kurang peduli atau tidak responsif dengan proses pembelajaran meskipun sudah dikemas sekreatif dan semenarik mungkin. Mengapa demikian? Hal ini terus menjadi pertanyaan di benak penulis, ada apa dengan anak-anakku. Penulis terus berupaya untuk memikat siswa agar mau belajar di tengah pandemi ini. Penulis sangat khawatir jika peserta didiknya nihil pengetahuan karena tidak pernah terlibat dalam pembelajaran.
Untunglah, penulis terinspirasi dengan sebuah metode pengembangan motivasi setelah mengikuti pelatihan. Metode tersebut adalah CRAFT yang merupakan akronim dari Cancel, Replace, Affirmation, Focus dan Train. Metode ini diperkenalkan oleh Mardigu WP (2017) yang merupakan suatu teknik sederhana tentang pengetahuan aplikasi psikologi modern. Metode ini merupakan teknik pengendalian yang terstruktur terhadap jiwa/diri/individu. Ini merupakan salah satu teknik Self-Image Programming (Citra Diri) yang diperkenalkan oleh teknik Psychocybernatic. Teknik Psychocybernatic sendiri merupakan teori yang dikemukakan oleh Maxwell Maltz di tahun 1994 dalam bukunya yang berjudul Kekuatan Ajaib Psikologi Citra Diri. Pada intinya, CRAFT ini merupakan suatu metode untuk mengembangkan motivasi siswa dalam pembelajaran. Berikut adalah ilustrasinya:
MINDSET SALAH
Pembelajaran Jarak Jauh di masa pandemi ini sangat sulit saya ikuti karena saya tidak bisa membuat tugas alias ‘bodoh’.
CANCEL | REPLACE | AFFIRMATION | FOKUS | TRAINING |
Saya tidak boleh cuek dan malas. Saya harus jadi siswa yang rajin dan bersemangat dalam belajar | Dengan aktif dan banyak bertanya tentang pelajaran yang sulit, saya bisa memiliki pengetahuan dan bisa membuat tugas | Saya pasti bisa menjadi siswa yang aktif dan bersemangat dalam pembelajaran sehingga bisa menjadi siswa yang cerdas walaupun belajar dari rumah | Saya membayangkan jadi siswa yang aktif dan bersemangat dalam pembelajaran sehingga bisa menjadi siswa yang cerdas walaupun belajar dari rumah | Mulai membiasakan diri layaknya siswa yang aktif dan bersemangat dalam pembelajaran sehingga bisa menjadi siswa yang cerdas walaupun belajar dari rumah |
Motivasi sederhana inilah yang penulis tanamkan pada diri peserta didik agar bisa menghapus pola pikir mereka yang keliru. Penulis berusaha menumbuhkan motivasi intrinsik mereka bahwa sejatinya mereka itu mampu untuk mengikuti pembelajaran, mampu mengerjakan semua tugas dan mampu menjadi siswa yang aktif dan bersemangat dalam pembelajaran sehingga menjadi siswa yang aktif, kreatif, produktif dan cerdas di tengah pandemi Covid-19. Melalui teknik penanaman motivasi ini, syukurlah gairah belajar mereka berangsur-angsur tumbuh dan semakin berkembang. Ketika artikel ini ditulis, metode CRAFT ini baru diterapkan selama seminggu, sehingga perubahan sikap siswa belum begitu signifikan. Ke depan, implementasi ABG yang dilandasi dengan metode CRAFT akan terus dilakukan dalam PJJ di SMA Negeri 1 Kubu sehingga suasana hati dan semangat siswa tetap terjaga dan pembelajaran pun menjadi bermakna dan menyenangkan.
Referensi
Kemdikbud, 2020. Mendikbud Kembali Tegaskan Pembukaan Sekolah Di Zona Hijau Harus Mengedepankan Protokol Kesehatan. Diakses pada tanggal 14 November 2020 di alamat https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/07/mendikbud-kembali-tegaskan-pembukaan-sekolah-di-zona-hijau-harus-mengedepankan-protokol-kesehatan
Suryaningsih, Arifah. 2020. Merawat Semangat Belajar Daring. Diakses pada tanggal 14 November 2020 di alamat https://news.detik.com/kolom/d-5063269/merawat-semangat-belajar-daring?utm_source=copy_url&utm_campaign=detikcomsocmed&utm_medium=btn&utm_content=news
Wathi, Ni Made Wahyu Supraba. 2020. Kolaborasi Aneka Inovasi Guru Dalam Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi. Diakses pada tanggal 13 November 2020 di alamat https://wahyusuprabawathienglish.blogspot.com/2020/10/kolaborasi-aneka-inovasi-guru-dalam.html
WP, Mardigu. 2017. CRAFT: Cancel Replace Affirmation Focus Train. Diakses pada tanggal 10 November 2020 di alamat https://abid912.wordpress.com/2017/03/18/craft-cancel-replace-affirmation-focus-train/
Penulis : Ni Made Wahyu Supraba Wathi, guru bahasa Inggris SMA Negeri 1 Kubu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar